Pristiadi Utomo

Archive for March, 2010|Monthly archive page

ANALISIS DAYA OKSIDATOR K2Cr2O7, KMnO4, DAN KBrO3 TERHADAP ION Fe2+ DALAM GARAM MOHR DAN ION Sn2+ DALAM GARAM SnCl2.2H2O DENGAN METODE TITRIMETRI REDOKS (KONSEP LABORATORY BASED-LEARNING) : SEBUAH TESIS

In Curriculum, Energi, Guru, Media Ajar, Motivasi, Pendidikan on 13 March 2010 at 3:37 am

ABSTRAK

ANALISIS DAYA OKSIDATOR K2Cr2O7, KMnO4, DAN KBrO3 TERHADAP

ION Fe2+ DALAM GARAM MOHR DAN ION Sn2+ DALAM GARAM SnCl2.2H2O DENGAN METODE TITRIMETRI REDOKS

(KONSEP LABORATORY BASED-LEARNING)

Konsep redoks merupakan salah satu materi kimia yang cukup sulit untuk dipahami siswa, karena materinya yang bersifat abstrak sehingga perlu alternatif model pembelajaran yang dapat meminimalkan beban hafalan dan lebih berpusat pada siswa yaitu dengan pemanfaatan laboratorium (Laboratory Based-Learning). Untuk meramalkan urutan daya mengoksidasi oksidator K2Cr2O7, KMnO4 dan KBrO3 (dengan konsentrasi yang sama ~ 0,1 N) terhadap ion Fe2+ dalam garam Mohr serta terhadap ion Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O digunakan metode titrimetri redoks. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu modul praktikum yang dapat membantu dalam pemahaman konsep redoks dalam banyak hal seperti urutan daya pengoksidasi beberapa oksidator terhadap ion Fe2+ dan ion Sn2+ , meramalkan persamaan reaksi redoks yang terjadi, dan kekuatan potensial ion MnO4, Cr2O72-, BrO3, Fe2+, dan Sn2+. Pada penelitian ini ditentukan konsentrasi ion Fe2+ dalam garam Mohr, (NH4)2SO4.FeSO4.6H2O, dan ion Sn2+ dalam garam timah(II) klorida, SnCl2, berdasarkan pada jumlah volume titran (oksidator) yang digunakan dalam titrimetri. Dari hasil titrasi tersebut diperoleh kurva titrasi redoks masing-masing oksidator dengan mengalurkan jumlah volume titran (oksidator) terhadap Esel larutan, sehingga dapat diramalkan urutan daya oksidator dari ketiga oksidator tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, KMnO4 merupakan oksidator terkuat dibandingkan KBrO3 dan K2Cr2O7.  Sedangkan ion Sn2+ merupakan reduktor terkuat jika dibandingkan ion Fe2+, sehingga jika diurutkan dari oksidator terkuat hingga yang terlemah adalah sebagai berikut : MnO4 > BrO3> Cr2O72- >Fe2+ > Sn2+. Hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk modul praktikum untuk membantu guru dalam mengembangkan metode mengajar dimana dari modul tersebut dapat digunakan juga untuk mempelajari materi lain (lintas materi), menambah motivasi siswa dalam memahami konsep redoks dan elektrokimia; serta mempermudah siswa dalam mengingat konsep dasar reaksi redoks berdasarkan hasil praktikum yang dilakukannya sendiri di laboratorium (Laboratory Based-Learning). Read the rest of this entry »

CONTOH PROPOSAL PTK MATA PELAJARAN KIMIA

In Curriculum, Guru, Media Ajar, Pendidikan, T I K on 13 March 2010 at 3:22 am



A.  JUDUL PENELITIAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII MAN  TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KOMPUTASI

B.  BIDANG ILMU : PENDIDIKAN KIMIA

C.  PENDAHULUAN

Dewasa ini kesejahteraan bangsa bukan hanya bersumber pada sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik,  melainkan juga pada modal intelektual, sosial dan kepercayaan.  Dengan demikian, tuntutan untuk terus memutakhirkan pengetahuan sains menjadi suatu keharusan.  Bangsa yang berhasil adalah bangsa yang berpendidikan dengan standar mutu yang tinggi, karena industri baru dikembangkan dengan berbasis kompetensi sains dan teknologi tingkat tinggi (Puskur Diknas, 2003).

Mutu pendididikan IPA, berkaitan dengan banyak faktor antara lain kompetensi guru, efektivitas proses pembelajaran, ketersediaan fasilitas pendidikan serta tingkat motivasi belajar siswanya.  Namun pada kenyataannya dalam dunia pendidikan memperlihatkan bahwa pembelajaran pada umumnya bersifat ekspositoris, verbalistik dan cenderung hanya menggunakan papan tulis, kurang upaya untuk melakukan demonstrasi, eksperimen dan bentuk peragaan lainnya dalam pembelajaran (Firman,H., 2000).  Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan untuk membentuk sikap yang positif pada diri siswa terhadap kimia yaitu merasa tertarik untuk mempelajari kimia lebih lanjut karena merasakan keindahan dalam keteraturan perilaku alam serta kemampuan kimia dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam dan penerapannya dalam teknologi.  Salah satu materi pokok yang banyak kaitannya dengan kemampuan kimia dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam dalam silabus kimia adalah Sifat Koligatif Larutan dan Elektrokimia.  Kedua materi tersebut merupakan konsep yang selalu ada dalam kurikulum ilmu kimia. Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari sifat koligatif larutan dan konsep elektrokimia karena kedua materi tersebut bersifat abstrak (Baharudin, 2000).  Disamping itu pembelajaran kedua materi tersebut yang dilakukan selama ini lebih banyak menggunakan metode ceramah dimana dengan materi yang cukup abstrak, umumnya menjadi beban bagi siswa.  Oleh karena itu, perlu dicari alternatif model pembelajaran yang dapat meminimalkan beban hafalan dan lebih meningkatkan minat belajar pada siswa, yaitu dengan cara pemanfaatan media komputasi.  Sehingga dengan melakukan pembelajaran dengan pemanfaatan media komputasi ini, siswa diharapkan dapat lebih mudah memahami materi sifat koligatif larutan dan konsep elektrokimia. Read the rest of this entry »